Perawatan Sendiri Batuk di Rumah


Beberapa tips untuk mengurangi batuk:
Ø Permen obat batuk atau permen pedas dapat menolong pada
batuk yang kering dan menggelitik.
......Tidak boleh diberikan pada anak-anak berusia < 3 tahun
karena dapat tersedak menyumbat jalan nafas.

Ø Menghirup uap hangat dapat menolong batuk kering dengan cara meningkatkan kelembaban di udara.
Ø Minum lebih banyak cairan dapat mengencerkan dahak di tenggorokan sehingga mudah
dibatukkan keluar.

Beberapa obat batuk yang dapat dibeli tanpa resep dokter antara lain yang mengandung:
Ø Guaifenesin (Cohistan Expectorant, Probat, Bisolvon Extra, Actifed Expectorant,
dll).
Yang harus diingat adalah jika minum obat-obatan yang mengandung Guaifenesin adalah
harus minum banyak air.
Ø Dekongestan seperti pseudoephedrine (Actifed, Actifed Expectorant, Disudrin,
Clarinase, Rhinos SR, Triaminic, dll). Obat-obatan yang mengandung pseudoephedrine
ini dapat digunakan untuk menghentikan pilek encer (meler) dan postnasal drip.
Tidak boleh digunakan jika ada penyakit darah tinggi atau untuk anak-anak di bawah
usia 6 tahun kecuali atas resep dokter anda.

Meskipun batuk dapat menjadi gejala yang mengganggu, tetapi batuk adalah cara tubuh
kita untuk menyembuhkan dirinya. Beberapa pakar akhir-akhir ini menganjurkan tidak
menggunakan penahan batuk pada beberapa situasi. Sebaiknya anda berkonsultasi dengan
dokter anda sebelum mencoba penahan batuk yang dijual bebas yang mengandung dextrome-
thorphan (Vicks 44, dll).

Jangan mengharapkan atau meminta dokter untuk meresepkan antibiotika untuk infeksi
virus seperti influenza atau masuk angin. Antibiotik tidak bekerja terhadap virus.
Antibiotik juga tidak mempercepat penyembuhan batuk yang disebabkan alergi.




............BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI

Madu untuk Meredakan Batuk Anak


Siapa tak kenal khasiat madu. Cairan kental manis yang dihasilkan lebah ini sudah dikenal sejak ratusan tahun memiliki berbagai khasiat mulai dari menjaga stamina hingga mengobati beragam penyakit termasuk batuk .


Dalam resep tradisional, madu sering digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan seperti masalah pencernaan, panas atau pilek. Madu juga mengandung zat
antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit.

Beberapa penyakit infeksi berbagai patogen yang dapat “disembuhkan” dan dihambat
dengan (minum) madu secara teratur antara lain penyakit lambung saluran pencernaan;
penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), batuk dan demam; penyakit
jantung, hati, dan paru; penyakit-penyakit yang dapat mengganggu mata, telinga, dan
syaraf.


Eksistensi madu semakin kuat dengan hasil riset para peneliti dari Pennsylvania
State University di Hershey, Amerika Serikat belum lama ini. Menurut temuan itu,
madu terbukti efektif meringankan batuk pada anak-anak dan membantu mereka tidur
nyenyak di malam hari. Pengobatan dengan madu bahkan lebih baik dibanding sirup obat
batuk yang mengandung dextromethorphan.

“Hasilnya begitu meyakinkan sehingga kami dapat menyatakan dengan jelas bahwa madu
lebih baik ketimbang dextromethorphan atau tanpa pengobatan sama sekali,” ungkap
Dr. Ian M. Paul salah satu peneliti seperti dikutip Reuters Health, Selasa (4/12).

"Banyak keluarga terkait dengan temuan ini dan mereka akan mengatakan bahwa nasehat
nenek benar adanya," tambah Ian M. Paul yang mempublikasikan hasil studi ini dalam
Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine edisi Desember.


Penasehat Medis Federal belum lama ini memperingatkan bahwa obat batuk yang dijual
bebas atau pun obat flu seharusnya tak digunakan untuk anak usia di bawah enam
tahun. Para produsen pun harusnya menarik sejumlah produk untuk bayi dari pasaran.



Sejauh ini, pengobatan untuk batu yang disebabkan ISPA atau pilek biasa belum ada
yang benar-benar efektif. Walaupun dextromethorphan banyak digunakan, tetapi belum
ada bukti bahwa obat ini benar-benar manjur.

Beberapa dokter anak yang membaca hasil studi ini merekomendasikan bahwa madu dapat
dijadikan alternatif dalam mengatasi batuk pada anak. Namun mereka menyarankan,
sebaiknya madu tak diberikan pada anak di bawah satu tahun karena berisiko mengalami
botulism atau keracunan.


Dalam studinya, para peneliti melibatkan 105 anak pengidap infeksi pernafasan atas
pada sebuah klinik di Pennsylvania. Para orang tua anak ini diberi masing-masing
sebuah kantong berisi obat beserta petunjuk dosisnya. Sebagian kantong tidak
dilengkapi obat. Beberapa kantong berisi obat dextromethorphan dengan aroma madu,
sedang lainnya berisi madu dengan dosis serupa.


Para peneliti mengumpulkan data mengenai gejala batuk serta tidur anak-anak dari
orang tua mereka, baik sebelum maupun pasca pengobatan. Seluruh anak mengalami
kemajuan, tetapi yang mengonsumsi madu secara konsisten mencatat rata-rata skor
tertinggi dalam penurunan frekuensi dan tingkat keparahan batuk mereka. Anak yang
minum madu pun mengalami perbaikan dalam kualitas tidur mereka.



............BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI

Jenis obat batuk saat ini di pasaran

Obat batuk yang beredar saat ini dipasaran pada umumnya untuk mengobati batuk kering atau batuk berdahak.
Obat untuk Batuk kering bekerja menekan rangsang batuk atau dikenal dengan nama Antitusif.

Beberapa obat yang termasuk jenis ini dan sering digunakan adalah:
1. dekstrometorfan,
2. noskapin, dan
3. kodein.

sumber: ikh1.com

Tetapi penggunaan noskapin dan kodein umumnya menggunakan resep dokter. Jadi jika batuk anda jenis kering, carilah obat-obat yang berisikan dekstrometorfan (baca komposisinya) atau berlabel antitusif. Untuk batuk Berdahak dipakai obat yang berfungsi untuk mengeluarkan dahak disebut Ekspektoran. Obat-obat ini biasanya juga merangsang terjadinya batuk supaya terjadi pengeluaran dahak. Selain itu ada juga obat-obat yang bisa membantu mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan yang disebut Mukolitik. Contoh obat-obat ekspektoran:

* amonium klorida,
* gliseril guaiakol,
* ipekak, dll.

Contoh obat mukolitik:

* bromheksin,
* asetilsisitein, dan
* ambroksol.

Sebagian besar produk obat batuk mencampurkan antara zat antitusif dan ekspektoran. Agak membingungkan memang, karena kerja kedua zat tersebut dapat dikatakan berlawanan. Hal ini mungkin didasarkan pada kenyataan bahwa walaupun batuknya berdahak, tapi kerapkali juga terlalu sering dan melelahkan pasien sehingga perlu ditekan. Namun belakangan ini sudah mulai ada trend beberapa produsen untuk memproduksi obat batuk secara terpisah, yaitu antitusif dan ekspektoran. Untuk itu sebaiknya dipilih obat batuk yang sesuai dengan jenis batuk anda.





............BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI

Cara Tradisional Mengobati Batuk


Berikut adalah tanaman-tanaman yang dapat digunakan sebagai terapi
batuk secara tradisional:


1. Kencur (Kaempferia galanga)
Kencur dikunyah, dihisap-hisap airnya atau setelah lumat ditelan semuanya jika suka.


2. Asam Jawa (Tamarindus Indica L.)
Daging buah asam Jawa diseduh dengan air panas, tambahkan sedikit
gula merah, diminum pagi dan sore setelah larutan dingin.

3. Wortel (Daucus carota)
Wortel diparut dan diambil sarinya lalu diminum 2 kali sehari.

4. Mengkudu (Morinda citrifolia)
Buah mengkudu yang dilumatkan diberi dua gelas air panas,
disaring dan dibubuhi air jeruk nipis. Minum 3 kali sehari.

5. Jahe (Zingiber officinale)
Jahe dibakar dan dimemarkan, direbus bersama-sama adas, kayu
manis, cengkeh, dan gula aren, saring. Ramuan lainnya adalah
dengan membakar 15 gram jahe selama 15 menit kemudian dimemarkan.
Seduh dengan 1 gelas air panas dan tambahkan 1 sendok makan madu.

6. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
Air perasan jeruk nipis ditambah madu secukupnya. Selain itu
seperti dijelaskan di atas, ramuan jeruk nipis-kecap atau jeruk
nipis-garam dapat membantu meredakan batuk.

7. Lidah buaya (Aloe vera)
Empulur lidah buaya dipotong kecil-kecil dicampur dengan madu,
diminum 3 kali sehari sebanyak 1 sendok teh.

8. Sembung (Blumea balsamifera)
Daun sembung dan daun jinten diiris-iris, direbus bersama cengkeh,
kemukus, kapulaga, kayu manis, dan adas sebanyak 3 gelas hingga 2
gelas.

9. Sirih (Piper bettle)
Lima lembar daun sirih bersama cengkeh, kapulaga, kemukus, dan
kayu manis direbus.

10. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
Segenggam bunga belimbing ditambah gula batu direbus dengan
segelas air hingga tinggal ? gelas, diminum pagi dan sore. Atau
dapat pula dengan ramuan larutan belimbing wuluh dengan merebus
1 gelas air bersama 11 gram buah belimbing, dan 5 gram gula jawa.
Setelah 15 menit, larutan bisa diangkat dan disaring. Larutan ini
bisa untuk konsumsi 1 hari, dua kali minum.

11. Meniran (Phyllanthus niruri)
Tiga sampai tujuh pohon tumbuhan lengkap ditumbuk halus, kemudian
rebus dengan tiga sendok makan air. Air rebusannya dicampur madu
1 sendok makan, diminum sekaligus.

12. Singawalang (Petiveria alliacea)
Lima lembar daun singawalang ditumbuk halus sampai seperti bubuk
lalu diseduh dengan setengah gelas air panas, bubuhi garam dan
gula merah secukupnya. Aduk sampai bahan-bahan itu larut, lalu
disaring, setelah masih hangat diminum, sehari cukup minum dua
kali saja.

13. Saga (Abrus precatorius)
Daun saga manis bersama-sama kayu manis, cengkeh, adas, pulasari,
dan bawang merah serta gula batu, direbus




............BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI